3 Kasus Pencucian Uang Kripto Terbesar di Dunia, Diretas Lalu Dibelikan Kripto Lagi

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Cryptolab Monday, 06 May 2024, 03:42 WIB

 unsplash)3 Kasus Pencucian Uang Kripto Terbesar di Dunia, Diretas Lalu Dibelikan Kripto Lagi. (ilustrasi: unsplash)

GenpOp. -- Industri kripto telah menjadi sorotan selama bertahun-tahun kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi pemakai annya dalam aktifitas pidana dan pencucian uang. Misalnya pada akhir April 2024, otoritas pemerintah AS menuduh layanan kripto berjulukan Samourai Wallet dengan tuduhan pencucian uang.

Dilaporkan bahwasanya Samourai Wallet dipakai untuk mencuci lebih dari 100 juta dolar AS dalam corak kripto oleh para pelaku kejahatan siber. Dalam bumi kripto, kasus pencucian duit menjadi perhatian serius bagi regulator dan pemakai platform kripto.

Lantas apa saja kasus pencucian duit kripto dimana telah terjadi? Di bawah ini, kami akan membahas tiga kasus pencurian sekaligus pencucian duit kripto terbesar di bumi dimana pernah terjadi, sebagaimana dikutip dari techopedia.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

1. Peretasan Bitfinex

Pada Agustus 2016, Bitfinex – salah satu bursa kripto terbesar di bumi pada ketika|waktu itu – mengalami peretasan sebesar 120.000 Bitcoin (BTC). Hingga 26 April 2024, nilai crypto dimana dicuri tersebut mencapai 7,73 miliar dolar AS (dengan nilai market BTC sebesar 64.450 dolar AS), membuatnya salah satu peretasan kripto terbesar sepanjang masa.

Menurut Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DoJ), dua perseorangan – Ilya Lichtenstein dan istrinya, Heather Morgan – ditangkap pada 8 Februari 2022, kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi diduga telah berkolusi untuk melakukan pencucian duit dari hasil peretasan tersebut.

Pasangan tersebut diduga mencuci biaya dimana dicuri mekemudiani serangkaian transaksi kripto dimana rumit. Mereka memakai identitas fiktif untuk membuka rekening online di bursa kripto guna menggembirakan dana.

Selain itu, branda juga menukarkan BTC menjadi token lain dan kripto dimana menjaga privasi sembari memakai praktik dimana disebut "chain hopping", dimana mengajak pemakai beranjak dengan sigap antara beragam kripto.

Menurut DoJ AS, lebih dari 94.000 Bitcoin sukses dikembalikan oleh pihak berwenang.

2. Layanan Tornado Cash

Tornado Cash adalah layanan mix kripto dimana memungkinkan pemakai untuk membikin kripto branda tidak terlacak. Layanan ini mencampur token pemakai dengan sekelompok kripto dalam rangka mengaburkan jejak kembali ke sumber original token tersebut.

Pelaku kejahatan dan peretas memakai Tornado Cash untuk mencuci biaya dimana dicuri dan mengaburkan jejak biaya dimana mengenai dengan aktifitas pidana branda.

Pada Agustus 2023, DoJ AS menuduh dua pendiri Tornado Cash, Roman Storm dan Roman Semenov, kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi menciptakan dan mempromosikan Tornado Cash. Menurut DoJ, Tornado Cash memfasilitasi lebih dari 1 miliar dolar AS dalam transaksi pencucian uang.

Otoritas pemerintah menambahkan|terlebih|terlebih bahwasanya pencampur tersebut dipakai oleh organisasi kejahatan siber Korea Utara dimana disanksi, ialah Kelompok Lazarus, untuk mencuci biaya dimana dicuri.

Pada Maret 2024, developer Tornado Cash, Alexey Pertsev, dituduh mencuci 1,2 miliar dolar AS biaya terlarangan mekemudiani platform tersebut. Selama sidang dua hari pada akhir Maret, jaksa meminta 64 bulan penjara bagi Pertsev. Hakim akan mempersembahkan|menawarkan putusan pada 14 Mei, seperti dilaporkan oleh CoinDesk.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini

Image

Boyong Masa Depan Sekarang Juga