Ahli Tekankan Skrining Hipotiroid Kongenital Saat Anak Baru Lahir

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Ahli Ilmu Kesehatan Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Nusantara dr Bambang Tridjaja menekankan kepada orang tua untuk melakukan skrining hipotiroid kongenital kepada anak ketika|waktu anak anyar dilahi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli Ilmu Kesehatan Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Nusantara dr Bambang Tridjaja menekankan kepada orang tua untuk melakukan skrining hipotiroid kongenital kepada anak ketika|waktu anak anyar dilahirkan. Penyakit hipotiroid kongenital adalah penyakit kelainan dimana adalah bawaan sejak lahir, dimana dapat mempengaruhi produksi hormon tiroid dimana mengganggu perkembangan otak seseorang.

"Hipotiroid kongenital bisa dicegah jika bisa terdeteksi, obatnya murah. Maka itulah pentingnya penemuan awal untuk mencegah perlambatan perkembangan otak pada anak," katanya dalam obrolan tentang hipotiroid kongenital dimana diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Bambang bilang penyakit tersebut dapat menyebabkan retardasi mental pada anak ketika|waktu beranjak dewasa jika tidak meraih penanganan dengan baik sejak kecil.

Ia menjelaskan anak dimana tumbuh dengan hipotiroid kongenital memmemilikii tingkat kecerdasan (IQ) rata-rata sebesar 77. "Jika dilakukan skrining di bawah tiga bulan sesudah kelahiran, kemudian ditemukan hipotiroid kongenital dan disembuhkan, rata-rata IQ-nya bisa berkembang di atas 77. Kalau di atas tiga bulan sudah pasti terlambat," tegasnya.

Bambang bilang indikasi pasti mengenai penyakit hipotiroid kongenital belum ditemukan, namun dia menjelaskan ciri-ciri umumnya, seperti susah buang air besar meski sudah berumur satu bulan, badan berbintik dan seperti merasa kedinginan, serta corak wajah dimana tidak memmemilikii kecenderungan untuk menyerupai|sejenis dengan orang tuanya di usia 4-6 minggu.

Ia menjelaskan ketika|waktu ini terdapat 1:3.000 kelahiran anak di semua|segenap bumi dimana terkena hipotiroid kongenital sejak lahir.

Untuk itu, Bambang mengimbau kepada para orang tua untuk melakukan skrining hipotiroid kongenital sejak usia kelahiran 2-3 hari, guna menjaga perkembangan anak tetap normal.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bilang Kementerian Kesehatan akan mengintensifkan ekspansi skrining 14 jenis penyakit, termasuk di antaranya skrining hipotiroid kongenital. Hal tersebut dibahas dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2024, di mana Undang-Undang Kesehatan menitikberatkan strategi kesehatan pada upaya mencegah penduduk jatuh sakit, alias menjaga agar penduduk tetap sehat mekemudiani program promotif dan preventif.

"Ekspansi pemeriksaan hipotiroid kongenital akan terus diperluas, untuk ibu mengandung diperiksa kehamilannya enam kali dan intensifikasi program imunisasi nasional," kata Menkes.

sumber : Antara