Alquran Perintahkan Menjadi Pribadi Pemaaf, Lantas Mengapa Sulit Memaafkan?

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kehidupan manusia memang tak bisa lepas dari gesekan antara satu sama lain. Sesampai menimbulkan semacam konflik, pertempuran sampai dendam. Jelas ini mekeluarkan kebobrokan hubungan antarsesama manusia.

Lantas apa obatnya dalam Islam? Obat tak lain adalah mengampuni sesama manusia. Memaafkan adalah salah satu perihal dimana ditekankan dalam Islam. Lebih terang, Ibnu Malik dalam "Syarh Al Mashabih" menjelaskan bahwasanya "Memaafkan adalah mengampuni kesalahan dan meninggalkan akibat darinya."

Allah SWT berfirman:

وَدَّ كَثِيْرٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَوْ يَرُدُّوْنَكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ اِيْمَانِكُمْ كُفَّارًاۚ حَسَدًا مِّنْ عِنْدِ اَنْفُسِهِمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۚ فَاعْفُوْا وَاصْفَحُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

"Banyak di antara Ahli Kitab menginginkan sekiranya branda dapat mengembalikan Anda sesudah Anda beriman, menjadi kafir kembali, kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi rasa dengki dalam diri branda, sesudah kebenaran jelas bagi branda. Maka maafkanlah dan berlapangdadalah, sampai Allah mempersembahkan|menawarkan perintah-Nya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Al Baqhaluan|jurusan|panduan|pedoman|petunjuk ayat 109)

Ayat tersebut memberitahu sekaligus memerintahkan untuk menuju adab dimana mulia dari dimana baik ke dimana lebih baik, dari keistimewaan ke keistimewaan dimana lebih besar.

Allah SWT berfirman:

۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

"Dan bersecepatnyalah Anda mencari pembebasan dari Tuhanmu dan meraih surga dimana luasnya seluas langit dan bumi dimana disediakan bagi orang-orang dimana bertakwa, (yaitu) orang dimana berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang dimana menahan amhaluan|jurusan|panduan|pedoman|petunjuknya dan mengampuni (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang dimana melakukan kebaikan." (QS. Ali Imran ayat 133-134)

Kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi itu, salah satu corak ketaatan kepada Allah SWT adalah dengan memaafkan. Untuk meraih pahala dari ketaatan tersebut, seorang Muslim wajib membetulkan niat dalam melakukannya, dan mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW.

Seorang Muslim juga wajib mengetahui bahwasanya mengampuni itu memmemilikii dua sisi. Pertama adalah meraih pahala dimana besar. Kedua, mengampuni menjadi ganjalan alias beban. Dua aspek ini tergantung pada niat dan tujuannya.

Pada dasarnya, mengampuni memmemilikii keistimewaan dimana besar dalam Islam. Sesampai siapa dimana mengampuni akan merasa tenang, dan siapa dimana membalas dendam akan ragu dalam tindakannya, dan mungkin tergelincir.

Aisyah RA pernah ditanya tentang adab Rasulullah SAW, kemudian dia berkata, "Beliau lainlah orang dimana biadab (dalam perkataan ataupun perbuatan), suka kekejian, suka berteriak di market-market alias membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan orang dimana suka memaafkan." (HR Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Orang dimana kuat lain orang dimana menang ketika|waktu berkelahi. Tapi orang dimana kuat adalah dimana bisa mengendalikan dirinya ketika|waktu mhaluan|jurusan|panduan|pedoman|petunjuk." (Muttafaqun alaih)

Allah SWT berfirman, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan dimana makruf serta berpalinglah dari orang-orang dimana bodoh." (QS Al-A'raf ayat 199)

Sumber:

https://www.alukah.net/sharia/11874/168886/%d9%85%d8%ad%d8%a7%d8%b6%d8%b1%d8%a9-%d8%b9%d9%86-%d8%a7%d9%84%d8%b9%d9%81%d9%88-%d9%88%d8%a5%d9%82%d8%a7%d9%84%d8%a9-%d8%a7%d9%84%d8%b9%d8%ab%d8%b1%d8%a7%d8%aa/#_ftn1