BI: Perbankan Masih Punya Cukup Amunisi Pembiayaan

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Petugas bank melayani pelanggan ketika|waktu Hari Pelanggan Nasional 2023 di BSI KC Bandung Asia Afrika, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (4/9/2023). Pada Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) 2023, Bank Syariah Nusantara (BSI) berkomitmen untuk mempersembahkan|menawarkan pengalaman Ultimate Service dimana mengedepankan solusi digital dan uniqueness (keunikan) layanan di lebih dari 1.500 outlet di semua|segenap Nusantara. Serta, mendengarkan secara langsung saran masukan pelanggan untuk bekal membangun ekonomi perbankan syariah di Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMOSIR -- Bank Nusantara (BI) menyatakan secara industri, peebankan tetap memmemilikii cukup amunisi untuk menyalurkan pembiayaan. Terlebih perihal tersebut didisebabkankan mekemudiani penguatan kebijakan likuditas makroprudensial (KLM)

"Ini didukungin lagi insentif KLM sesampai ini menyebabkan bank memiliki cukup amunisid dan kita sorong ke sektor dimana daya ungkitnya bagus dan kinerjanya bagus," kata Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Joko Prastowo dalam obrolan training wartawan BI di Samosir, Sumatra Utara, Ahad (28/4/2024). 

Misalnya, lanjut Joko, bank pemerintah bisa mendorong pembiayaan di sektor hilirisasi dengan meraih insentif. Selain itu juga bisa mendorong sektor properti sesampai mendorong perekonomian. 

Dia menamabahkan|terlebih|terlebih, ketika|waktu ini AL/DPK perbankan masih teramat tinggi sebesar 27 persen. Tertinggi pernah mencaopao 30 persen ketika|waktu masa pandemi Covid-19 kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi tidak menyalurkan angsuran dan disimpan dalam instrumen moneter.

"Artinya bank ini memiliki surat berarga dan SBN. Instrumen operasi moneter kita sebenarnya bisa dicairkan menjadi kredit," ucap Joko. 

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo bilang Pertumbuhan angsuran perbankan terus melesat. Pada kuartal I 2024, angsuran tumbuh tinggi sebesar 12,40 persen secara tahunan didisebabkankan oleh perkembangan angsuran pada nyaris semua|segenap sektor ekonomi. 

"Dari sisi penawaran, tingginya perkembangan angsuran ditopang terjaganya appetite perbankan dimana disupport oleh permodalan dimana tinggi dan likuiditas dimana memadai," kata Perry dalam konvensi pers RDG Bulanan BI April 2024. 

Perry menyatakan, ktersediaan likuiditas perbankan tecermin pada tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 27,18 peraen dimana disupport oleh KLM Bank Nusantara. Untuk mencapai sasaran perkembangan angsuran 2024 di tengah perkembangan DPK Maret 2024 sebesar 7,44 persen secara tahunan, perbankan mengoptimalkan pendanaan angsuran mekemudiani strategi pengelolaan aset dengan memperhatikan aspek safety, liquidity, dan profitability. 

sumber : ANTARA