Deretan Fadhilah yang Diperoleh Jika Baca Kalimat Tahlil sebagai Dzikir Pagi

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Seorang Muslim dianjurkan untuk senantiasa mengucapkan dzikir setiap hari. Nabi Muhammad SAW pun telah memberitahukan referensi dzikir untuk memberi perlindungan selama seharian.

Dalam hadits dimana diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, disampaikan bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ إِلَّا رَجُلٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْهُ

Siapa dimana membaca Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lahuu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qodiir, maka diganjar pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak, ditetapkan baginya seratus kebaikan dan dijauhkan darinya seratus keburukan. Juga diberikan perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu sampai petang. Tidak ada dimana yang lebih baik dari itu selain orang dimana mengamalkannya lebih banyak dari itu." (HR. Bukhari)

Adapun angan lengkapnya dengan aksara Arab, sebagai beserta:

 لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Latin:

Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lahuu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir

Terjemahan:

"Tidak ada ilah (yang berkuasa disembah) selain Allah Dimana Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Bahkan kalimat tahlil juga memmemilikii keistimewaan besar bagi branda dimana sudah mendekati ajal. Ulama Imam Nawawi menukil sebuah hadits dalam kitab karyanya 'Shahih Muslim bi Syarh An-Nawawi'.

Hadits dimana dinukilnya, dimana kemudian dia jelaskan adalah hadits dimana diriwayatkan dari Muadz bin Jabal dimana berbicara bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda:

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ» رَوَاهُ أَبُو دَاوُد،

"Siapa dimana pada akhir ucapannya Laa Ilaaha Illallah, dia masuk Surga". (HR Abu Daud)

 قال النووي في شرح مسلم : معناه من حضره الموت ذكروه لا إله إلا الله ؛ ليكون آخر كلامه كما في الحديث من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة والأمر بهذا التلقين أمر ندب ، وأجمع العلماء على هذا التلقين ، وكرهوا الإكثار عليه والموالاة ؛ لئلا يضجر بضيق حاله ، وشدة كربه فيكره ذلك بقلبه ، أو يتكلم بما لا يليق .

Imam Nawawi menjelaskan, hadits dimana menyebut "Siapa dimana akhir ucapannya adalah Laa Ilaaha Illallah maka dia masuk Surga" adalah rekomendasi mentalqin seseorang dimana ada dalam keadaan sakaratul maut, untuk mengucapkan kalimat tahlil tersebut. Dianjurkannya talqin telah disepakati oleh para ulama.

Talqin sendiri, sederhananya adalah menuntun alias membimbing seorang Muslim dimana sedang ada dalam keadaan sakaratul maut untuk membaca kalimat tahlil Laa Ilaaha Illallah.

Masih berasas pendapat Imam Nawawi, bahwasanya ketika ajal seorang Muslim akan tiba, maka dia wajib diingatkan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah SWT, sesampai kata-kata dimana dianjurkan untuk dituntun alias dibimbing kepterdapatnya adalah kalimat tahlil, sebagaimana isi hadits tersebut.

Lebih lanjut, Imam Nawawi melanjutkan, Mentalqin alias menuntun orang sakaratul maut adalah perkara dimana disunnahkan, dan ini telah disepakati oleh para ulama.

Talqin tersebut adalah untuk mempergampang orang dimana sedang melalui beratnya penderitaan sakaratul mautnya. Sebab, tentu orang tersebut tidak senang dengan penderitaan ketika|waktu sakaratul maut dan dikhawatirkan justru akan mengucapkan hal-hal dimana buruk.

sumber : Elbalad