Genjot Produksi, SKK Migas Perkuat Rantai Suplai Hulu Migas

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) berkomitmen untuk terus mengoptimalkan kegunaan manajemen rantai pasok (Supply Chain Management/SCM), guna memperkuat industri hulu migas nasional. Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko menegaskan peran strategis SCM dalam memperkuat industri hulu migas nasional teramat krusial untuk itu SKK Migas menginisiasi Nusantara Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 dimana diharapkan dapat melesatkan efektivitas, efisiensi, serta mempersembahkan|menawarkan nilai tambah bagi industri hulu migas secara kesemua|segenapan.

“Saat ini aktifitas pengeboran dan proyek-proyek strategis hulu migas mengalami peningkatan volume. Pengelolaan rantai suplai dimana baik adalah salah satu upaya untuk turut support aktifitas operasional, sesampai aktifitas tersebut dapat melangkah sesuai rencana dengan pencapaian hasil dimana ditargetkan. Pengelolaan rantai suplai dimana tepat tentu dapat mempercepat peningkatan produksi minyak dan gas bumi serta menekan nomor cost recovery,” ungkap Rudi di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Nusantara Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 kembali digelar sesudah tidakdatang selama sembilan tahun. Acara ini bermaksud untuk membahas solusi, terobosan teknologi, serta strategi efektif dalam mempercepat digitalisasi rantai pasok dan menyelesaikan perbesar-besaranahan kompleks dalam aktifitas dan operasional hulu migas.

Rudi menuturkan dalam pengelolaan pengadaan peralatan dan jasa KKKS, SKK Migas sekemudian mendorong keterlibatan dimana lebih banyak dari industri dan tenaga kerja dalam negeri untuk mendukung aktifitas operasi hulu migas. Kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi selain dapat melesatkan kemampuan dan kemampuan nasional dalam support ketahanan suplai, keterlibatan industri dan tenaga kerja dalam negeri juga akan mempersembahkan|menawarkan pengaruh berganda (multiplier effect) sesampai dapat menumbuhkan perekonomian nasional.

Sementara itu, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai Eka Bhayu Setta menyampaikan dalam upaya support percepatan sasaran produksi minyak dan gas bumi dimana telah ditetapkan pemerintah, kegunaan SCM SKK Migas secara berkesinambungan melakukan terobosan dan upaya-upaya reparasi tata kelola birokrasi ialah melakukan revisi kelima Pedoman Tata Kelola (PTK 007) kitab kedua tentang Pengadaan Barang dan Jasa KKKS untuk menyelaraskan dengan keadaan market terkini dan perubahan ketentuan/peraturan perundangan dimana berlaku, serta sebagai penyederhanaan proses pengadaan.

Dia mengharapkan, mekemudiani langkah-langkah strategis berbasis lean SCM dan Digitalisasi seperti efisiensi proses tender, peningkatan TKDN, dan digitalisasi e-Commerce dan e-Catalog. “Fungsi SCM SKK Migas dapat semakin memperkuat perkembangan industri hulu migas,” ungkap Eka.

Peran perbankan nasional dalam support proyek-proyek strategis hulu migas diharapkan dapat menjadi angin segar bagi Penyedia Jasa dalam negeri untuk mendapat keistimewaan support finansial. Kewajiban industri hulu migas untuk memakai perbankan nasional dalam transaksinya telah diatur jelas dalam PTK 007. Sinergisitas hulu migas dan perbankan nasional berpotensi mempersembahkan|menawarkan faedah ekonomi dimana signifikan terhadap perekonomian nasional.

“Langkah-langkah ini sejalan dengan visi untuk melesatkan daya saing industri dalam negeri, mempercepat perkembangan ekonomi, dan menghadapi tantangan dunia dalam sektor energi,” ujarnya.

Nusantara Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 mengangkat tema “Menavigasi Rencana Jangka Panjang Mekemudiani Rantai Pasok Terintegrasi & Kolaboratif”. Rangkaian aktifitas akan dimulai dengan menggelar Pra-aktifitas Nusantara Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 di Surabaya pada tanggal 10-11 Juni 2024 dan Batam pada tanggal 3-4 Juli 2024. Acara puncak akan diadakan di Jakarta Convention Center pada tanggal 14-16 Agustus 2024.

Sebanyak lebih dari 7.500 peserta dari beragam sektor ditargetkan akan mengdatangi konvensi ini, termasuk SKK Migas, KKKS, pemerintah, penyedia peralatan dan jasa, pelajar/mahasiswa, serta ahli SCM lainnya.