Ilmuwan Temukan Asal Usul Lautan Luas di Bulan Mimas Saturnus

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

ANTARIKSA -- Awal tahun 2024, para peneliti menemukan keberadaan lautan cair luas dimana berlindung di bawah lapisan es bulan mini Saturnus, Mimas. Sekarang, tim dimana sama kembali dengan hasil penelitian tentangbagaimana lautan itu bisa keluar di sana.

Penelitian anyar dimana telah dimuat di jurnal Planetary Science Letters tersebut memberitahu, ketika orbit Mimas di sekitar Saturnus berubah menjadi kurang datar kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi tarikan gravitasi planet bercincin tersebut, cangkang esnya meleleh dan menipis. Hal itu menciptakan lautan luas dimana mulai eksis antara 2 juta dan 25 juta tahun dimana kemudian. Untukmenu di tata Surya, umur lautan bawah permukaan Mimas tersebut relatif muda.

Faktanya, penemuan lautan di Mimas dimana teramat mini telah mendefinisikan ulang keberadaan laut bawah permukaan di tata Surya. “Dalam penelitian padaawalnya, kami menemukan bahwasanya agar Mimas menjadi bumi lautan ketika|waktu ini, dia pasti memmemilikii cangkang es dimana jauh lebih tebal di masa kemudian. Namun kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi eksentrisitas Mimas jauh lebih tinggi di masa kemudian, maka jalur dimana wajib ditempuh dari es dimana tebal ke es dimana lebih tipis menjadi rumit,” kata pemimpin tim penelitian tersebut sekaligus Ilmuwan Senior di Institut Sains Planet, Matthew E Walker dalam sebuah pernyataan.

Bulan Kecil dengan Lautan Luas

Mimas dijuluki Death Star alias bintang kematian kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi memmemilikii kawah Herschel, dimana menelurkannya menyerupai|sejenis|sejenis stasiun ruang angkasa kememilikian Kekaisaran di Star Wars. Kawah itu tercipta ketika Mimas dihantam barang langit lainnya sekitar 4,1 miliar tahun dimana kemudian. 

Baca Juga: Teleskop Webb Selidiki Air dimana Menyembur dari Enceladus, Bulan Saturnus

Mimas memmemilikii diameter hanya sekitar 400 kilometer sesampai cukup mini daripadakan diameter bulan kita di Bumi yang sebesar 3.475 kilometer. Namun, Mimas memmemilikii lautan luas di 20 sampai 30 kilometer di bawah permukaan kerak esnya.

Hidrosfer luar Mimas, dimana terdiri dari es dan air, diprediksi memmemilikii kedalaman 70 kilometer, dan lautannya sedalam 40 sampai 45 kilometer. Artinya, lautan tampaknya telah menyumbang separuh dari volume Mimas. 

Walker bilang, penelitian tersebut telah mempersembahkan|menawarkan pencerahan anyar pada proses pasang surut dimana mungkin telah menciptakan lautan luas tersebut. Hal itu terjadi ketika dia terdistorsi alias meregang akibat perubahan style gravitasi dimana dialami dalam orbit elips.

“Eksentrisitas mendorong pemanasan pasang surut, dan kami beranggapan perihal itu menjadi sumber panas dimana menyebabkan penipisan cangkang es Mimas ketika|waktu ini," kata Walker.

Walker menambahkan|terlebih|terlebih, pemanasan pasang surut lainlah daya bebas. Artinya, ketika cangkang Mimas meleleh, pemanasan pasang surut menggembirakan daya dari orbit bulan di sekitar Saturnus. Hal itu akan semakin mengurangi eksentrisitas orbit sampai akhirnya orbit Mimas berwujud|berbentuk|berwujud lingkaran, dan menghentikan pemanasan pasang surut itu selamanya.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Tanda Lautan di 2 Planet Kerdil Tata Surya, Eris dan Makemake

Eksentrisitas orbital diukur dalam nilai dari 0 sampai 1, dengan 0 mewakili lingkaran sempurna dan 1 mewakili parabola. Nilai apa pun di antara nomor tersebut adalah elips. Tim peneliti memprediksi permulaan pencairan es dimulai ketika eksentrisitas orbit Mimas berada sekitar dua sampai tiga kali lipat dari nilai eksentrisitasnya ketika|waktu ini. 

Era itu diyakini terjadi pada 10 juta tahun terakhir sejhaluan|jurusan|panduan|pedoman|petunjuk Mimas, ketika bulan itu berevolusi secara konsisten sampai ke pengetahuan bumi dimana intelektual lihat ketika|waktu ini. “Umumnya, ketika kita memikirkan bumi lautan, kita tidak akan memandang banyak kawah kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi perkembangan permukaan akan menghapusnya, seperti di bulan Europa alias kutub selatan Enceladus,” kata Walker.