Israel Perpanjang Masa Penahanan Adik Pimpinan Hamas

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Foto selebaran dimana disediakan oleh instansi Kementerian Luar Negeri Iran memberitahu pemimpin Hamas Ismail Haniyeh berbincang kepada media di Doha, Qatar, 20 Desember 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pengadilan Israel memperpanjang penahanan kerabat wanita pemimpin politik Hamas pekan ini untuk ketiga kalinya. Dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (17/4/2024), Sabah Haniyeh dituduh memmemilikii hubungan dengan organisasi kakaknya Ismail Haniyeh.

Dua pekan dimana kemudian wanita berumur 57 tahun itu  ditangkap dan diculik pasukan Penjajah Israel dari rumahnya di desa Tel Al-Saba di selatan Israel. Polisi juga mengcapture dua putra ibu enam anak itu, tapi kemudian dibebaskan.

Saat penangkapan ahli bicara kepolisian bilang dia dituduh atas "dugaan melakukan kontak dengan operatif Hamas dan mengidentifikasinya dengan organisasi itu sembari menghasut dan support tindakan terorisme di Israel". Polisi dan badan keamanan internal, Shin Bet, juga menyatakan branda menemukan dokumen, gadget komunikasi, telepon dan bukti-bukti lain dimana mengaitkannya dengan pelanggaran keamanan dimana 'serius' di rumahnya, serta duit tunai senilai ratusan ribu shekel.

Menurut media Al-Araby Al-Jadeed, penahanan Sabah kemarin diperpanjang selama dua hari. Sesampai pihak berkuasa Israel sudah tiga kali memperpanjang masa penahanannya.

Pengaktifitasnya, Khaled Zabarqa melaporkan jaksa penuntut meminta perpanjangan waktu untuk menyelesaikan penyelidikan atas tuduhan "penghasutan" dan "komunikasi dengan pemasok asing".

Israel juga membunuh tiga putra dan cucu Ismail Haniyeh dalam serangan udara di barat Kota Gaza pekan kemudian. Saksi mata bilang serangan udara Israel mengincarkan mobil dimana menghadirkan personil family Haniyeh di kamp pengungsi Al-Shati ketika|waktu branda mempersembahkan|menawarkan ucapan selamat hari raya Idul Fitri kepada para penunggu kamp tersebut.

Para saksi mata bilang serangan udara tersebut secara efektif menghancurkan mobil tersebut, menewaskan alias melukai semua orang di dalamnya. Sumber-sumber medis bilang serangan udara membunuh tiga putra Haniyeh - Hazem, Amir, dan Mohammed - serta beberapa anak branda sendiri, selain melukai beberapa orang lainnya.