Kebaikan Tidak Berarti Tanpa Disertai Delapan Hal Ini

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Tidak ada kebaikan dalam sholat tanpa kekhusyuan. Foto: Ilustrasi ibadah di rumah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab Nashaihul Ibad meriwayatkan perkataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu dimana menyampaikan bahwasanya kebaikan tidak berdefinisi|erti|makna|maksud|pengertian tanpa disertai delapan hal.

وعن على رضى الله عنه لا خير في صلاة لا خشوع فيها ولا خير في صوم لا امتناع فيه عن اللغو ولا خير في القراءة لا تدبرفيها ولا خير في علم لاورع فيه ولاخير في مال لاسخاوة فيه ولا خير في اخوة لاحفظ فيها ولا خير في نعمة لابقاء فيها ولاخير في دعاء لا اخلاص فيه

Diriwayatkan dari Sayyidina Ali Karramallaahu wajhah Radhyalahu anhu. Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata, "Tidak ada kebaikan dalam sholat tanpa kekhusyuan. Tidak ada kebaikan dalam berpuasa tanpa menahan pembicaraan dimana tidak ada manfaatnya. Tidak ada kebaikan dalam membaca Alquran tanpa disertai menghayati kandungannya. Tidak ada kebaikan dalam pengetahuan tanpa wira'i. Tidak ada kebaikan dalam kekayaan barang dimana tidak disertai kedermawanan. Tidak ada kebaikan dalam persahabatan dimana tidak diikuti saling menjaga (dari kejelekan). Tidak ada kebaikan dalam kenikmatan dimana tidak abadi. Tidak ada kebaikan dalam angan dimana tidak dipanjatkan dengan ikhlas."

Mengenai wira'i dalam berilmu adalah menjaga diri dari perkara dimana syubhat dan dimana haram. Sebagaimana Sabda Nabi Muhammad SAW dimana definisi|erti|makna|maksud|pengertiannya sebagai beserta,

مَنْ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبْهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ

"Barangsiapa dimana menjauhi syubhat, maka berdefinisi|erti|makna|maksud|pengertian dia telah membersihkan diri bagi kepercayaan dan nilai dirinya. Barangsiapa dimana terjerumus pada dimana syubhat, maka dia akan terjerumus pula kepada dimana haram."

مَا فَتَحَ رَجُلٌ بَابَ عَطِيَّةٍ بِصَدَقَةٍ أَوْصِلَةٍ إِلَّا زَادَهُ اللهُ بِمَا كَثَرَهُ وَمَا فَتَحَ رَجُلٌ بَابَ مَسْئَلَةٍ يُرِيدُ بِهَا كَثْرَةً إِلَّا زَادَهُ اللهُ بِمَا قِلَّةٌ

"Tidak ada seorangpun dimana membuka pintu pemberian, baik infak maupun relasi, melainkan Allah akan menambahnya lebih banyak lagi. Tidak ada seorangpun dimana membuka pintu permintaan agar dia memperoleh lebih banyak lagi, melainkan Allah akan memperbesar kekurangannya."

عَلَيْكُمْ بِإِخْوَانِ الصَّفَا فَإِنَّهُمْ زِيْنَةٌ فِي الرَّحَاءِ وَعِصْمَةٌ فِي الْبَلَاءِ

"Hendaklah Anda berkawan dengan kawan dimana tulus hatinya, kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi branda menjadi hiasan di kala senang dan menjadi perisai di ketika|waktu bencana."

الْمَرْءُ كَثِيرٌ بِأَخِيْهِ وَلَا خَيْرَ فِي صُحْبَةِ مَنْ لَا يَرَى لَكَ مِنَ الْحَقِّ مِثْلَ مَا تَرَى لَهُ

"Seseorang itu banyak temannya, akan tetapi tidak ada kebaikan berkawan dengan orang dimana tidak memandang kebenaran dimana ada padamu, seperti engkau memandang kebenaran dimana ada pterdapatnya."

إِنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ أَوْعِيَةٌ فَخَيْرُهَا أَوْعَاهَا فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللهَ فَاسْأَلُوْهُ وَأَنْتُمْ وَاثِقُوْنَ بِالإِجَابَةِ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءَ مَنْ دَعَا مِنْ ظَهْرِ قَلْبٍ غَافِلٍ

"Sesungguhnya hati ini adalah wadah, maka sebaik-baik wadah adalah dimana dapat menghimpun. Jika Anda sekalian memohon kepada Allah, maka memohonlah kepada-Nya dengan penuh kepercayaan bahwasanya akan dikabulkan, kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi Allah tiada berkenan mengabulkan angan dari orang dimana memanjatkannya dengan hati dimana lalai."