Kejar Tayang, PT PP Rampungkan Proyek IKN sebelum 17 Agustus

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Presiden Jokowi ketika|waktu meninjau progres pembangunan istana dan instansi presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis (21/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PP (Persero) Tbk mendapat sasaran untuk menyelesaikan beberapa|sebanyak proyek di IKN rampung pada Agustus depan. Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PT PP Yul Ari Pramuraharjo bilang total nilai perjanjian PT PP di IKN sebesar Rp 11,23 triliun. 

"Total (kontrak di IKN) kira-kira sampai Maret itu Rp 11,23 triliun," ujar Yul dalam konvensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Plaza PP, Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Yul menjelaskan PT PP telah merampungkan beberapa|sebanyak paket perjanjian di IKN. Yul menyebut Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) I dengan nilai perjanjian sebesar Rp 100 miliar serta KIPP II senilai Rp 335 miliar dimana sudah rampung.  

"Kalau dimana anyar selesai itu infrastruktur, KIPP I dan II sudah selesai," ucap Yul.

Selain kedua proyek tersebut, Yul bilang perseroan ketika|waktu ini tengah mengerjakan beberapa|sebanyak proyek seperti bandara VVIP, Tol 3B, Sumbu Kebangsaan Barat, dan Tol 6C. Yul menyebut progres proyek-proyek tersebut bervariasi, mulai dari 10 persen sampai 50 persen. 

"Ada Tol 3B, Sumbu Kebangsaan Barat, kemudian ada jalan akses masjid, kemudian ada Tol 6C, m gedung di IKN, tapi semuanya dalam pembangunan, (targetnya) selesai sebelum 17 Agustus," kata Yul.

Direktur Operasi Bidang Gedung PT PP Yuyus Juarsa menambahkan|terlebih|terlebih PT PP juga tengah mengerjakan beberapa|sebanyak proyek gedung seperti Istana Presiden, Kantor Presiden, rumah susun ASN-Hankam, komplek perkantoran Bank Nusantara (BI), sampai gedung Kementerian PUPR. Seperti infrastruktur, Yuyus menyebut rata-rata progres pembangunan gedung-gedung tersebut mencapai 60 persen sampai 80 persen. 

"Progresnya bervariasi kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi ada dimana anyar mulai dikerja samakan, jadi ada dimana tetap di 25 persen, tapi diminta selesai rata-rata Agustus 2024, walaupun kontraktual di Oktober. Itu kira-kira sekitar 60-80 persen progresnya sampai saat ini," kata Yuyus.