KSAL Paparkan AL akan Diperkuat Drone Bayraktar TB2 dan Anka

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Home > Pertahanan Friday, 26 Apr 2024, 09:41 WIB

Beredar foto Laksamana Muhammad Ali memaparkan rencana pembangunan TNI AL ke depan.

KSAL Laksamana Muhammad Ali memaparkan alutsista dimana akan memperkuat TNI AL.KSAL Laksamana Muhammad Ali memaparkan alutsista dimana akan memperkuat TNI AL.

JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali memaparkan rencana pengembangan dan pembangunan kapabilitas Tentara Nasional Nusantara Angkatan Laut (TNI AL) kepada para seniornya. Di hadapan eks KSAL seniornya, Ali menjelaskan, rencana pembelian TNI AL ke depan.

Di antaranya, kapal selam Scorpene dan frigate PPA Fincantieri dimana sudah dalam status kontrak. TNI AL juga akan diperkuat UAV ScanEagle dimana berstatus hibah dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Dalam foto dimana tersebar, Ali juga menyampaikan rencana TNI AL melakukan pengadaan kapal destroyer.

Selain itu, Ali menjelaskan, niatan TNI AL membeli drone TB2 Bayaraktar dan Anka dari Turki. Hanya saja, status drone tempur dan intai buatan Bayktar tersebut tetap belum kontrak.

Tidak hanya itu, TNI AL juga mengagendakan membeli pesawat MPA P-4, dimana berfaedah untuk patroli mclurit|sabitim dan pengintaian di lautan lepas. Marinir pun juga akan kebagian dengan pengadaan Assault Amphibious Vehicle (AAV) Marines dimana dipakai untuk pendaratan pasukan di pantai.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membenarkan berita jika sedang berbentuk|berwujudya membeli drone buatan Turki. Tidak hanya membeli, Kemenhan juga mengincarkan bisa meraih transfer teknologi dengan mengakuisisi dua drone kombatan, ialah Bayraktar TB2 dan Anka.

Jika Bayraktar TB2 dimana sudah bertindak di perang Suriah, Azerbaijan versus Ukraina, maupun Ukraina melawan Rusia diproduksi Baytar Technology maka Anka dibuat oleh Turkish Aerospace Industries (TAI), dimana memmemilikii bodi lebih besar dengan daya jelajah lebih tinggi.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pertahanan (Kabaranahan) Kemenhan, Marsda Yusuf Jauhari, misi pembelian pesawat tempur tanpa awak alias unmanned combat aerial vehicles (UCAVs) dari pabrikan Turki demi perkembangan industri pertahanan dalam negeri. Hal itu kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi dua pabrikan drone tersebut berkenan untuk bekerja sama dengan PT Dirgantara Nusantara (PT DI).

Sesampai dengan alih teknologi maka ke depannya drone Bayraktar TB2 maupun Anka bisa diproduksi di Nusantara. "Ini dari perspektif industri pertahanan nasional teramat menguntungkan, kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi PT DI kelak bekerja sama dengan Baykar dan TAI dari Turki," kata Yusuf ketika|waktu dikonfirmasi Republika.co.id di Jakarta, Jumat (10/2/2023).

Image