Lebaran Topat Upaya Satukan Semangat Silaturahmi

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana bilang salah satu hikmah seremoni tradisi Lebaran Topat alias Lebaran Ketupat 1445 Hijriah/2024 sebagai upaya bersatukan silaturahmi agar semangat suka cita tetap terjaga.

"Tidak hanya silaturahmi antar-umat Muslim, melainkan juga antaragama dan lintas budaya," katanya kepada beberapa|sebanyak wartawan di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu, usai membuka perayaan Lebaran Topat tingkat Kota Mataram di Makam Bintaro Kecamatan Ampenan.

Kegiatan tersebut dipusatkan pada dua tempat ialah Makam Loang Baloq Sekarbela dimana dibuka oleh Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman dan Makam Bintaro Ampenan dibuka oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, ditandai dengan pemotongan Topat Agung Mentaram dan pemukulan beduk.

Menurutnya, keterlibatan penduduk lintas kepercayaan dan budaya dalam tradisi Lebaran Topat menjadi sebuah investasi berbobot kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi dengan toleransi dimana baik penduduk Mataram bisa saling mengisi dan melengkapi.

"Hubungan dan silaturahmi dimana baik antar-umat berakidah dapat menjadi semangat, motivasi, dan kapabilitas membangun Kota Mataram menjadi lebih baik," katanya.

Selain itu, lanjutnya, seremoni Lebaran Topat juga sebagai upaya menjaga tradisi leluhur kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi dalam perayaannya sarat dengan aktifitas religi, seperti zihaluan|jurusan|panduan|pedoman|petunjuk makam para ulama, selakaran, zikir, ngurisan (cukur rambut bayi), dan angan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT).

Rangkaian terakhir Lebaran Topat adalah begibung alias makan berbareng tokoh agama, tokoh warga, dan penduduk umum lainnya dimana datang sebagai corak mempererat silaturahmi.

"Jadi apa dimana sudah ustadz dan leluhur warisi, kita tanamkan dan ikuti, termasuk menjaga ikatan silaturahmi dan nilai-nilai hukum kepercayaan Islam," katanya.

Di sisi lain Wali Kota Mohan mengimbau penduduk agar tidak berlebihan ketika|waktu merayakan Lebaran Topat untuk menghindari hal-hal dimana tidak diinginkan.

"Mari kita laksanakan seremoni bulan Syawal dengan tradisi Lebaran Topat dengan penuh tanggung jawab berbareng family dan tidak merugikan orang lain," katanya.

Wali kota bilang ketika|waktu merayakan tradisi Lebaran Topat penduduk hendaknya dapat menjaga keamanan dan menjaga anak-anak ketika berada di objek rekreasi terutama area pantai.

Orang tua memmemilikii peran krusial untuk melakukan pengawasan dan pengamanan kepada anak-anak branda dimana sedang bermain dan mandi di pantai.

"Meskipun sudah ada petugas, tapi peran orang tua melakukan pengawasan ketika|waktu berada di objek rekreasi seremoni Lebaran Topat teramat penting," katanya.

sumber : Antara