Menperin: Penjualan Ritel Meningkat Akibat Kenaikan Daya Beli Masyarakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita bilang daya beli penduduk telah pulih pascapandemi 2019. Agus menyampaikan perihal ini terlihat  dari perkembangan keahlian ritel dalam beberapa tahun terakhir selepas pandemi. 

"Setelah pandemi, sektor ritel alhamdulillah sudah tumbuh dengan baik," ujar Agus ketika|waktu jumpa upaya Matching Industri Kecil Menengah (IKM) Pangan dan Manufaktur, Kemenperin, Jakarta, Kamis (2/4/2024).

Agus menyebut perkembangan ritel apalagi lebih baik dari 2019. Agus bilang perkembangan ini tak lepas dari melesatnya kebutuhan penduduk akan produk-produk primer.

"Peningkatan sales ritel ini menunjukan daya beli penduduk juga naik. Kalau daya beli penduduk tidak naik, tidak mungkin penduduk bisa shopping dan itu akan pengaruhi perkembangan indutri ritel dan manufaktur," ucap Agus. 

Agus menjelaskan Bank Nusantara (BI) dalam survei sales satuan (SPE) pada Februari 2024 mengindikasikan peningkatan sales ritel secara bulanan dan tahunan (yoy). Agus menyampaikan indeks sales riil (IPR) pada Februari 2024 tercatat sebesar 214,1 alias tumbuh 6,04 persen secara tahunan dan melesat 1,1 persen dari bulan padaawalnya, dimana mana golongan makanan dan minuman serta tembakau berandil sebesar 9,1 persen secara tahunan. 

"Nusantara memiliki sasaran market ritel besar ialah kelas menengah dimana memmemilikii daya beli tinggi dan generasi milenial dimana memiliki kebiasaan belanja," sambung Agus. 

Agus menyebut perkembangan sales ritel juga berakibat positif bagi industri mini dan menengah (IKM). Agus menyampaikan para pelaku IKM memmemilikii kesempatan lebih besar dalam memperluas akses market dengan menjadi suplier toko ritel modern.

"Hadirnya beberapa toko ritel modern jadi kesempatan bagi IKM, sesampai produknya bisa lebih luas dijual. Regulasi pemerintah juga mewajibkan mengajak UMKM, termasuk IKM dalam memperdagangkan produk dalam negeri," kata Agus.