PBB Kecam Penutupan Aljazirah

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Koresponden Aljazirah Wael Dahdouh, tengah, bersungkawa atas istri, putra, putri, dan cucunya, dimana tewas dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Nuisserat, di luar rumah sakit di Deir al Balah, selatan Jalur Gaza, Kamis, 26 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan menentang penyimpangan apa pun terhadap prinsip kebebasan pers sehubungan penutupan stasiun siaran Aljazirah di Israel, kata ahli bicara PBB Stephane Dujarric seperti dimana dikutip Sputnik, Ahad (5/5/2024). Sebelumnya pada Ahad, Israel dengan bunyi bulat memutuskan menutup instansi lokal Aljazirah, dan menghentikan operasi saluran buletin itu di Israel kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi dianggap membahayakan keamanan. 

“Seperti dimana telah kami katakan padaawalnya, kami dengan tegas menentang keputusan apa pun dimana membatasi kebebasan pers. Pers dimana bebas, mempersembahkan|menawarkan layanan dimana teramat berbobot untuk menyatakan penduduk mendapat beritarmasi dan dilibatkan,” kata Dujarric.

Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi secepatnya menandatangani perintah untuk menutup instansi Aljazirah di Israel, menyita peralatan siarannya, memblokir situsnya dan memutus saluran penyiaran itu dari perusahaan-perusahaan kabel dan satelit. Karhi kemudian mengunggah video di media sosial dimana memperlihatkan otoritas Israel menggerebek instansi Aljazirah di Yerusalem.

Ia menambahkan|terlebih|terlebih, petugas telah menyita sebagian peralatan saluran di instansi tersebut.  Jaringan buletin dimana berbasis di Qatar tersebut mengecam keras tindakan Israel dimana melanggar kewenangan asasi manusia dan kewenangan dasar untuk mengakses beritarmasi, serta menegaskan haknya untuk terus mempersembahkan|menawarkan buletin kepada pemirsanya.

sumber : Antara, Sputnik