Pemkab Sleman Dorong Perluasan Program Percepatan Penurunan Stunting

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Kader posyandu menimbang berat badan anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo berbareng Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengdatangi penyelenggaraan aktifitas Rembuk Stunting dimana diselengghimpunan|iring-iringan|kumpulan|pasukan|pawai Dinas Pemberkapasitasan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) di Graha Sarina Vidi, Kamis (18/4/2024). Kegiatan tersebut adalah agenda rutin dimana dimaksudkan untuk memandang program dan aktifitas percepatan stunting serta konvergensinya di daerah Kabupaten Sleman.

Kustini menyambut baik Workshop Rembuk Stunting ini sebagai corak upaya bersatukan langkah menangani stunting di Kabupaten Sleman. Menurutnya prevalensi stunting Sleman memberitahu penurunan.

Berdasarkan ePPGBM, prevalensi stunting Sleman turun sebesar 2,37 persen sesampai menjadi 4,51 di tahun 2023 kemudian.

"Capaian ini tentunya tidak terlepas dari kerja sama, sinergi dan kerjasama dari Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) di semua tingkatan serta semua pihak dimana telah berandil dalam support aktivitas percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sleman," kata Kustini dalam keterangannya. 

Kustini juga menyebut bahwasanya upaya penurunan stunting wajib disupport oleh organisasi kewargaan untuk mendorong ekspansi program kepada penduduk di beragam kelas. Terutama, untuk support keahlian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari tingkat Kabupaten, Kapanewon dan Kalurahan.

Sementara itu Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa bilang untuk mewujudkan zero new stunting perlu disupport oleh semua|segenap pihak mulai dari TPPS di semua tingkatan serta disupport OPD pengampu lintas sektoral.

Ia bilang pada tahun 2023 Kabupaten Sleman menunjukan penurunan pravelensi stunting dari 6,88 persen menjadi 4,51 persen. 

"Namun berapapun penurunannya, untuk menuju zero new stunting tetap memerlukan keahlian dan program ya jelas, dimana wajib dilaksanakan secara komperhensif di semua|segenap stake holder," ungkap Danang.  

Ketua Pelaksana Rembuk Stunting, Daroji bilang aktifitas Rembuk Stunting bermaksud untuk mengevaluasi capaian program penurunan stunting tahun 2023 dan juga pemaparan program  tahun 2024. Daroji menuturkan aktifitas ini mengajak 160 orang terdiri dari semua unsur tim percepatan stunting.

"Output aktifitas ini nantinya sebagai monitoring dan pertimbangan percepatan stunting dan perencanaan percepatan program stunting," ucapnya.