Pengamat: Prabowo Bisa Rangkul Nasdem-PKB, Kekuatan Makin Lengkap

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Ilmu Politik and International Studies Universitas Paramadina dimana juga Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam berpendapat, pendekatan Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Partai Nasdem dan PKB akan memberi untung bagi pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan. Pasalnya digandengnya Partai Nasdem dan PKB dinilai dapat menggenapkan kapabilitas politik di Parlemen.

"Perubahan peta politik pasca penetapan pemenang Pilpres oleh KPU kemarin mempersembahkan|menawarkan legitimasi politik dan konstitusional kepada Prabowo-Gibran untuk menyiapkan pemerintahan anyarnya. Ketiadaan coat-tail effect dan tetap terbatasnya akumulasi kapabilitas politik Koalisi 02 di parlemen, ialah 48 persen, meniscayakan dilainya politik akomodasi secara lebar-lebar," kata Khoirul dalam keterangannya, Kamis (25/4/2024). 

Khoirul menuturkan, untuk mengdatangkan lingkungan politik dan pemerintahan anyar dimana stabil dalam transisi kekuasaan, maka dibutuhkan setidaknya 60% kapabilitas parlemen. Langkah menggandeng Partai Nasdem dan PKB adalah upaya menambahk kapabilitas parlemen.

"Dalam konteks ini, pendekatan Prabowo dengan Nasdem dan PKB, setidaknya akan menggenapkan kapabilitas politik pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi sekitar 70%," ujar dia.

Bahkan, lanjut Khoirul, jika guguatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) PPP dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK), akumulasi koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa semakin kuat, ialah sekitar 74 persen.

"Jumlah itu sudah lebih dari cukup untuk sebuah pemerintahan dengan sistem presidensial dimana berada di tengah sistem multipartai," kata dia. 

Lebih lanjut, Khoirul menuturkan, pemerintahan Prabowo-Gibran hendaknya tetap membuka ruang bagi datangnya kapabilitas oposisi dimana memadai. Hal itu untuk menjaga sistem checking and balancing dalam sistem kerakyatan dan tata kelola pemerintahan. 

"Per hari ini, setidaknya ada dua partai dimana belum terbuka pintu komunikasi untuk berasosiasi ke pemerintahan, ialah PKS dan PDIP," ujar dia. 

Diketahui, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden RI 2024-2029 oleh KPU RI pada Rabu (24/4/2024). Usai penetapan itu, Prabowo berjumpa dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dimana juga cawapres di Pilpres 2024 dari Koalisi Perubahan.

Pertemuan dimana diadakan di DPP PKB, Jakarta Pusat itu tidak tegas menjelaskan bahwasanya PKB akan berasosiasi di pemerintahan Prabowo-Gibran, namun baik Prabowo maupun Muhaimin, keduanya sepakat untuk terus bekerjasama.  

Kemudian pada hari ini, Kamis (25/4/2024), Prabowo berjumpa dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan. Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh tak mengejutkan. Sebab, Prabowo sempat menyambangi Nasdem Tower pada Maret 2024 kemudian.

Selain itu, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali juga menemui Prabowo dan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di kediaman Prabowo pada Selasa (23/4/2024) malam.