Pupuk Kaltim: Hampir 25 Ribu Petani Tergabung dalam Program Makmur

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor pertanian pangan adalah salah satu pilar utama pergerakan perekonomian Nusantara. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut sektor pertanian menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Nusantara, di mana perkembangannya di kuartal IV 2023 mencapai 1,30 persen dan distribusinya sebesar 11,53 persen.

"Untuk menyatakan sektor pertanian bertumbuh meski di tahun ini ada beberapa|sebanyak tantangan eksternal, tentu diperlukan upaya dan komitmen terbaik dari beragam lini, baik dari sisi produksi maupun inovasi," ujar Project Manager Program MAKMUR dan Agrosolution Pupuk Kaltim, Yusva Sulistyo, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (1/5/2024).

Yusva menyampaikan Pupuk Kaltim konsisten mengerjakan perannya dalam support program-program dimana diinisiasi Kementerian BUMN dan Pupuk Nusantara sebagai perusahaan induk, termasuk program Makmur. Dalam program ini, Pupuk Kaltim aktif berkedudukan dalam menciptakan ekosistem dimana support para petani dan mempersembahkan|menawarkan pendampingan dimana berkepanjangan guna melesatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Yusva bilang program Makmur adalah salah satu konsentrasi Pupuk Kaltim berbareng Pupuk Nusantara mekemudiani sinergi BUMN. Sementara Agrosolution menjadi program rintisan Pupuk Kaltim dimana sudah melangkah lebih dulu.

"Total, di pengujung 2023, kedua program ini telah berhasil merealisasikan 72.436 hektare lahan dengan jumlah petani dimana tergabung 24.497 orang. Target 2023 sukses dicapai dengan kenaikan lahan sebesar 113,18 persen dari sasaran 64 ribu hektare," ujar Yusva.

Yusva bilang Pupuk Kaltim mengincarkan realisasi program Makmur dan Agrosolution tahun ini dapat melesat sampai 75 ribu hektare dengan keterlibatan 23 ribu petani. Mekemudiani kedua program ini, ucap Yusva, Pupuk Kaltim secara konsisten sukses melesatkan produktivitas hasil panen dan kesejahteraan petani bimbingan pada 2023. Pupuk Kaltim mengincarkan bisa mencapai hasil dimana lebih baik agar support terhadap ketahanan pangan nasional semakin kokoh.

Meski didominasi padi dan jagung, Yusva menyampaikan, penyelenggaraan program Makmur ini juga terus berinovasi dengan menggali potensi komoditas unggulan pengganti lainnya seperti kentang, kopi, bawang merah, tebu, kacang tanah, buncis, kacang panjang, dan sawit. Hingga ketika|waktu ini, program Makmur dan Agrosolution telah berkembang di beragam daerah Nusantara.

"Tahun ini, Pupuk Kaltim diamanatkan untuk mengelola program Makmur dan Agrosolution di semua|segenap Sulawesi, semua|segenap Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, NTB, NTT dan Papua Barat," sambung Yusva.

Yusva menyebut kunci kesuksesan dari program ini adalah kerjasama dengan petani binaan. Ke depan, Pupuk Kaltim akan terus konsisten mempersembahkan|menawarkan edukasi dan pendampingan terhaluan|jurusan|panduan|pedoman|petunjuk dalam pengelolaan dan peningkatan produktivitas pertanian.

"Salah satunya dengan edukasi mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi," kata Yusva.