PVMBG Ungkap Gempa Bumi Garut Jenis Intraslab, Lima Kali Terjadi di Jabar Selatan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi ESDM menjelaskan gempa bumi magnitudo 6,5 di Garut terjadi didisebabkankan aktifitas penunjaman alias subduksi dimana disebut juga gempa bumi intraslab dengan sistem sesar naik. Gempa bumi intraslab di Jawa Barat (Jabar) selatan telah beberapa kali menyebabkan musibah di tahun 1979, 2007, 2017, 2022, dan 2023.

"Kejadian gempa bumi ini dikonsekuensikan aktifitas penunjaman alias subduksi dimana disebut juga gempa bumi intraslab dengan sistem sesar naik," ujar  Kepala PVMBG Hendra Gunawan mekemudiani keterangan formal dimana diterima, Ahad (28/4/2024).

Hendra bilang, letak gempa berada di laut pada kedalaman menengah sesampai guncangan terasa pada daerah cukup luas di Jabar. Kondisi umum daerah pesisir Jabar selatan berbentuk|berwujud dataran pantai dimana berbatasan dengan perbukitan bergelombang sampai perbukitan terjal pada bagian utara.

Menurut Hendra, beritarmasi Badan Geologi daerah pesisir pantai tersusun oleh tanah lunak kelas e dan tanah sedang kelas D. Sedangkan daerah perbukitan tersusun oleh tanah keras alias kelas c. Wilayah tersebut secara umum tersusun endapan kuarter berbentuk|berwujud aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan batuan berumur tersier berbentuk|berwujud batuan sedimen dan batuan rombakan gunung api.

Sebagian batuan berumur tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan kuarter dan batuan dimana telah mengalami pelapukan pada umumnya berkarakter lunak, lepas, belum kompak dan memperkuat pengaruh guncangan sesampai rawan gempa bumi.

Selain itu, kata dia, perbukitan bergelombang sampai terjal dimana tersusun oleh batuan dimana telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi aktivitas tanah dimana dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Ia mengimbau penduduk untuk tetap tenang, mengikuti haluan|jurusan|panduan|pedoman|petunjukan dan beritarmasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan.

Ia menilai, gedung di daerah Jabar Selatan wajib dibangun memakai bangunan gedung tahan gempa bumi. Hal itu dilakukan untui menghindari akibat kebobrokan dengan dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi. "Wilayah di daerah pesisir Jabar Selatan tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka wajib ditingkatkan upaya mitigasi mekemudiani mitigasi struktural dan non struktural," kata dia.

Kejadian gempa bumi ini, kata dia, diprediksi tidak berpotensi mengkonsekuensikan terjadinya ancaman ikutan berbentuk|berwujud retakan tanah, penurunan tanah, aktivitas tanah dan likuefaksi. 

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu bilang gempa ini dipicu oleh terdapatnya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia dimana tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat alias terkenal disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquakke).