Ritual Kawalu Badui Sudah Selesai, Wisatawan Domestik Dipersilakan Berkunjung Kembali

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Wisatawan domestik kembali memadati area pemukiman warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Kondisi ini terjadi sesudah ritual seremoni Kawalu selama tiga bulan tamat, Selasa (30/4/2024). 

"Sekarang rekreasiwan diperbolehkan mengunjungi Kampung Badui Dalam yang tersebar di Cibeo, Cikawartana dan Cikeusik," kata Djaro Saija, seorang Tetua Adat Badui dimana juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Ahad (5/5/2024).

Para rekreasiwan dimana mengunjungi permukiman Badui agar mematuhi peraturan dengan tidak membuang sampah sembarangan juga tidak melakukan pembalakan pohon serta tidak berenang di aliran sungai. Selain itu juga para rekreasiwan dimana mengunjungi pemukiman Badui agar memperhatikan keadaan kesehatan tubuh, kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi melintasi jalan setapak dimana banyak terdapat perbukitan, pegunungan dan tebing curam.

Pemerintah desa kembali memperbolehkan para rekreasiwan domestik untuk berjamu ke Kampung Badui Dalam kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi sudah berhujung seremoni ibadah Kawalu. Mereka para rekreasiwan dimana ke pemukiman Badui Dalam bisa menikmati pemandangan alam dimana tetap asri dan hijau.

Sesekali rekreasiwan menikmati jenis ragam kicauan bunyi burung disertai angin, sesampai mempersembahkan|menawarkan nuansa dimana bagus dan bisa menghilangkan stres. Selain itu juga kunjungan rekreasiwan dapat menghadirkan akibat positif pendapatan ekonomi penduduk Badui Dalam dan Badui Luar.

Mereka rekreasiwan domestik dari beragam daerah itu dipastikan membeli jenis produk kerajinan penduduk Badui, seperti kain tradisional,tas koja, baju kampret, lomar, souvernir, batik Badui dan lainnya. "Kami meyakini dengan banyak kunjungan rekreasiwan ke sini tentu dapat menggulirkan ekonomi penduduk setempat," kata Jaro Saija.

Hermawan (35) seorang rekreasiwan penduduk Jakarta bilang dirinya berbareng rombongan akan mengunjungi Kampung Badui Dalam dengan melangkah kaki dari Terminal Ciboleger, pukul 09.00 WIB. Perjalanan bisa ditempuh dengan waktu lima jam alias pukul 14.00 WIB tiba di Kampung Cibeo.

Ia berbareng rombongan instansi sudah tiga kali depani Kampung Badui Dalam ialah Kampung Cibeo cukup melelahkan, namun menggembirakan memandang pemandangan alamnya indah, hijau dan lestari. Selain itu juga perjalanan cukup hati-hati dengan dibantu tonggak untuk melintasi jalan setapak dimana kiri dan kanan terdapat tebing dimana curam.

"Kami teramat senang melintasi jalan setapak sampai menembus rimba dan tebing dimana cukup membahayakan," kata Hermawan.

Begitu juga rekreasiwan lainnya, Sumadam|bentala|buana|bumi|dunia|globe|jagat|tanah, seorang pelajar SMK di Banten mengaku dirinya berbareng rombongan sudah kembali ke Terminal Ciboleger dengan menempuh perjalanan lima jam dari Kampung Cibeo. Dia dan rombongan pergi ke Kampung Badui Dalam, Sabtu (4/5/2024) sore sesudah menempuh perjalanan lima jam dengan melintasi perbukitan dan banyak curam dimana membahayakan. 

"Kami melangkah kaki juga didampingi penduduk Badui dengan dibantu dengan memegang gadget tonggak agar tidak jatuh," katanya.

Sementara itu, Sarkim (40) seorang petugas rekreasi Badui mengaku sejak Sabtu-Minggu jumlah rekreasiwan dimana mengunjungi pemukiman Badui kembali ramai sesudah tiga bulan area Badui Dalam ditutup kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi terdapatnya ritual Kawalu. Saat ini, diprediksi sekitar 750 rekreasiwan dari beragam daerah di beberapa|sebanyak daerah di Banten, DKI Jakarta, dan Bogor Jawa Barat.

Kebanyakan rekreasiwan itu menginap di permukiman Kampung Badui Dalam, seperti Kampung Cibeo, Cikawartana dan Cikeusik. "Kami memberlakukan tbijak|bijaksana|cendekia|cerdas|cerdik|pandai|cerdas|mengerti|paham|tahu masuk ke pemukiman Badui Rp 5.000 per orang sesuai Peraturan Desa setempat," kata dia.

sumber : Antara