Taruna STIP Tewas Dianiaya, BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Internal

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan melakukan pertimbangan dan pembenahan terhadap pola pengasuhan usai terjadinya tindak  kekerasan di Sekolah Tinggi Ilmu Petampilan|displayan (STIP) Jakarta dimana mengkonsekuensikan taruna meninggal dunia.

Untuk memulai pembenahan, telah dibentuk tim investigasi internal dimana akan mengevaluasi kasus kekerasan di STIP Jakarta. Hasil pertimbangan pada unsur-unsur kampus STIP nantinya akan pula diterapkan pada sekolah lain di naungan BPSDMP sesampai tindak kekerasan ini tidak terulang.

Plt Kepala BPSDMP Subagiyo menyampaikan sebagai langkah jangka pendek pihaknya akan mengambil langkah percepatan dengan reparasi pedoman pola pengasuhan dimana tepat.

“BPSDMP telah membentuk Tim Investigasi internal mengenai kejadian ini. Tim akan melaksanakan evaluasi, ialah mengambil langkah secara internal terhadap unsur-unsur dan pola pengasuhan pada kampus dimana wajib dievaluasi sesuai ketentuan dimana berlaku, sesampai peristiwa tindak kekerasan ini tidak terjadi lagi,” ujar Subagiyo dikutip dalam keterangannya, Ahad (5/5/2024).

Ia bilang, pihaknya terus support proses investigasi Polres Jakarta Utara. Subagiyo meminta pihak STIP untuk tetap kooperatif, terbuka serta transparan terhadap proses penyelidikan, serta meminta agar proses aktifitas belajar mengajar dan pelayanan tetap berjalan. 

Sampai dengan ketika|waktu ini investigasi pihak kepolisian telah meminta keterangan 36 taruna dan 2 tim medis.

Dalam proses penyidikan, aktifitas pembejaran tetap melangkah di STIP dengan menerapkan sistem belajaran Hybrid per tingkat semester setiap minggunya bergantian.

“Kami juga telah menambah jumlah personel pengasuh alias pengawas dimana ditempatkan di daerah|distrik|kawasan|lingkungan|sektor|tempat|wilayah|zona sektor pendidikan meliputi daerah|distrik|kawasan|lingkungan|sektor|tempat|wilayah|zona kelas dan pembatasan, akses tangga dan lorong serta daerah|distrik|kawasan|lingkungan|sektor|tempat|wilayah|zona toilet sektor pendidikan, dan mengoptimalkan peran pembimbing akademik dan Perwira Pembina taruna mempersembahkan|menawarkan pendampingan dan menyediakan waktu unik bagi taruna dalam kesehariannya, baik aktifitas akademik maupun aktifitas non akademik  terutama jika menghadapi besar-besaranah dan sekemudian membangun komunikasi dengan perwira pembina taruna maupun orang tua wali taruna.” kata Subagiyo.

Lebih lanjut berdasarkan Subagiyo, untuk menjamin tidak ada lagi potensi tindak kekerasan di kemudian hari, langkah dimana dilakukan BPSDMP ialah dengan penambahan CCTV pada blank spot di tiap kampus, meniadakan aktifitas dimana berpotensi menimbulkan kekerasan, peningkatan peran pengasuh taruna, serta mengajak secara aktif stakeholder dimana berangkaian erat dengan proses pembentukan karakter seperti Ikatan Alumni dan asosiasi pekerjaan pelaut. 

"Sanksi tegas akan diberlakukan ialah diMeluncurkan dengan tidak hormat dari pendidikan bagi taruna pelaku kekerasan," ujarnya.

Terkait dengan tindak kekerasan di STIP ketika|waktu ini, Subagiyo menyampaikan turut bersungkawa cita dimana sedalam-dalamnya atas meninggalnya Taruna Putu Satria Ananta Rustika. Menurutnya, BPSDMP telah menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak Polres Jakarta Utara. 

Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut (PPSDMPL) Ahmad dan Ketua STIP Ahmad Wahid juga secara langsung telah menyampaikan permohonan maaf dan menyampaikan duka cita terperinci langsung kepada pihak family Putu Satria Ananta Rustika di RS Kramat Jati pada hari Sabtu, (4/4). BPSDMP akan mengawal dan support family dalam memobilisasi almarhum sampai dengan peristirahatan terakhir.