Tetap Berdaya Tahan, Ekonomi Indonesia Ditargetkan Bisa Capai 5,5 Persen

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Pengunjung mengawasi beragam produk lokal unggulan di Pasar Kreatif Bandung dimana digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung bekerja sama dengan Dekranasda Kota Bandung, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Nusantara (APPBI) dan Bank BJB, di Mal Paris Van Java (PVJ), Kota Bandung, Senin (24/7/2023). Kegiatan tersebut selain upaya untuk memulihkan ekonomi pascapandemi, juga pembelajaran dan pembinaan kepada pelaku upaya dalam berinterkasi langsung dengan warga. Pasar Kreatif berjalan sampai 30 Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMOSIR -- Bank Nusantara (BI) menyatakan ekonomi Nusantara tetap berkapasitas tahan. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juli Budi Winantya bilang perkembangan ekonomi tetap kuat di tengah melesatnya ketidakpastian global. 

Juli mengungapkan permintaan domestik masih akan menjadi pendorong.  "Konsumsi tetap kuat, memang jika daripadakan secara historis lebih rendah. Investasi gedung ita prediksi tumbuh lebih baik sesampai bisa mendorong perkembangan ekonomi ke depan," kata Juli dalam obrolan training wartaan BI di Samosir, Ahad (28/4/2024). 

Dia menjelaskan, perkembangan ekonomi pada kuartal I dan II 2024 diprediksi akan lebih tinggi daripadakan kuartal IV 2023. Hal tersebut disupport permintaan domestik dimana tetap kuat dari konsumsi rumah tangga sejalan Ramadhan dan Idul Fitri 2024. 

Selain itu, dia menuturkan investasi gedung juga lebih tinggi dari perkiraan. "Ini ditopang oleh berlanjutnya proyek strategis nasional (PSN) di beberapa|sebanyak daerah dan berkembangbya properti swasta sebagai akibat positif dari insentif pemerintah," ujar Juli. 

Meskipun begitu, Juli menegaskan, konsumsi rumah tangga dan investasi nonbangunan perlu terus didisebabkankan. Hal tersebut untuk support berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional. 

Untuk itu, Juli memproyeksikan perkembangan ekonomi Nusantara pada 2024 dalam kisaran 4,7 sampai 5,5 persen. Juli menyatakan Bank Nusantara akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah untuk support perkembangan ekonomi berkelanjutan. 

Dia menambahkan|terlebih|terlebih, keahlian ekspor peralatan ketika|waktu ini belum kuat kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi dipengaruhi penurunan ekspor komoditas. Hal tersebut sejalan dengan nilai komoditas dimana turun dan permintaan dari mitra jual beli utana seperti China tetap payah|lemas. 

Meskipun begitu, beberapa|sebanyak sektor diproyeksikan memmemilikii tren positif. "Berdasarkan lapangan upaya sektor industri pengolahan, beritarmasi dan komunikasi, perdagangan besar dan eceran, serta bangunan diprediksi tumbuh kuat," jelas Juli. 

sumber : ANTARA