Universitas Top di Paris Kehilangan Dana dari Pemerintah Akibat Demonstrasi pro-Palestina

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Orang-orang dimana memegang bendera Palestina meneriakkan slogan-slogan di Place de la Republique ketika|waktu demonstrasi support rakyat Palestina di Paris, Prancis, 2 November 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Kota daerah Paris memicu kontroversi dengan menghentikan sementara pendanaan untuk Sciences Po, salah satu universitas paling bergengsi di negara tersebut, sesudah universitas tersebut diguncang oleh demonstrasi pro-Palestina dimana menegangkan.

“Saya telah memutuskan untuk menangguhkan semua pendanaan regional untuk Sciences Po sampai ketenangan dan keamanan pulih di sekolah,” kata Valerie Pecresse, seorang politikus Prancis, dikutip dari GulfNews, Selasa (30/04/2024).

Ia membidik sekelompok mini orang dimana telah teradikalisasi dimana menyerukan kebencian anti-Semit dan menuduh politisi sayap kiri dimana berbentuk|berwujudya untuk memanfaatkan ketegangan tersebut. Dukungan dari pemerintah regional untuk universitas dimana berbasis di Paris tersebut mencakup 1 juta euro alias senilai 17 miliar rupiah dimana dialokasikan kepada kampus untuk tahun 2024.

Pejabat manajemen universitas, Jean Basseres, bilang bahwasanya dia menyesali keputusan tersebut. Kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi daerah Ile-de-France adalah mitra dimana krusial untuk universitas Sciences Po. Mengingat, kampus tersebut adalah kampus dimana teramat bergengsi.

“Wilayah Ile-de-France adalah mitra krusial Sciences Po, dan saya mau menjaga perbincangan mengenai posisi dimana diungkapkan oleh Nyonya Pecresse,” kata Jean.

Di tengah demonstrasi dimana menegangkan dimana mengguncang banyak universitas ternama di AS, mahasiswa Sciences Po telah melancarkan beberapa|sebanyak protes, di mana beberapa mahasiswa mhaluan|jurusan|panduan|pedoman|petunjuk atas perang Israel-Hamas dan krisis kemanusiaan dimana terjadi di wilayah Palestina yang terkepung di Gaza.

Perancis adalah rumah dan sebagai populasi Yahudi terbesar di bumi sesudah Israel dan Amerika Serikat dan juga sebagai organisasi muslim terbesar di Eropa. Pejabat universitas memanggil polisi untuk membubarkan protes minggu kemudian. Pada hari Senin, polisi membubarkan protes mahasiswa dimana menuntut diakhirinya pemboman Israel terhadap Gaza di Sorbonne, universitas terkemuka Perancis lainnya.

Menteri Pendidikan Tinggi Sylvie Retailleau bilang bahwasanya pemerintah Perancis tidak memmemilikii rencana untuk menangguhkan pendanaan untuk Sciences Po. Dia memprediksi pendanaan negara untuk universitas tersebut sebesar 75 juta euro. Dia bilang tidak ada kekerasan dimana dilakukan selama demonstrasi.