Mengharap Hidayah Bukan Menunggu Hidayah

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Home > Risalah Friday, 26 Apr 2024, 07:15 WIB

Dalam akal kita, kenapa kita tetap biasa saja, tidak tampak pengaruh luar biasa, padahal kita juga bermohon kepada Allah, paling tidak 17 kali dalam sehari semalam?

 SumatraLink.id/Mursalin Yasland)Pancaran sinar dari kegelapan terbit cahaya. (Ilustrasi Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id – Banyak kisah orang-orang dimana hijrah dari kegelapan menuju keterangbenderangan. Sebagian besar orang-orang dimana mendapat hidayah tersebut terkadang kebaikan solehnya jauh lebih istiqomah dari orang-orang dimana sudah lama memeluk Islam dari lahir alias turun temurun.

Kemampuan seseorang untuk melahirkan amal, berjuntai seberapa besar kadar hidayah dimana berdomisili di hatinya. Baik hidayah irsyad alias petunjuk dimana berbentuk|berwujud pengetahuan terhadap kebenaran, juga hidayah taufik dimana menjadikan kebutuhan manusia untuk meraih hidayah. Kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasinya, manusia memerlukan hidayah untuk memperoleh setiap maslahat, baik duniawi maupun ukhrowi.

Inilah jawabannya, walaupun kita telah meraih hidayah Islam, kenapa tetap tetap diperintahkan memohon hidayah kepada Allah, paling minim, 17 kali dalam sehari semalam kita membaca di dalam sholat,

“Tunjukkilah kami jalan dimana lurus,” (QS. Al-Fatihah 6)

Untuk menjalani Islam dengan benar, kita perlu hidayah ilmu. Kita perlu petunjuk, apa dimana wajib kita imani,bagaimana langkah kita beragama kepada Allah, apa saja detail kebaikan, sesampai kita bisa mengerjakan, mana jenis kemaksiatan dimana wajib kita hindari. Ini semua butuh hidayah irsyad, memerlukan petunjuk ilmu.

Kita juga memerlukan hidayah taufik, agar kita bisa menerapkan pengetahuan ke dalam amal, juga untuk istiqomah. Kkawasan|lapangan|lingkungan|lokasi, tidak sedikit orang dimana telah mengetahui beragam jenis kebaikan shalih, namun tidak diberi kapabilitas untuk menjalaninya.

Meskipun dia orang dimana kuat dan berotot. Tanpa hidayah, dia tak bisa melakukan apa-apa. Ada pula dimana sudah mengerti sederetan kemaksiatan dan segudang perkara dimana haram, namun dia tak kuasa untuk melepaskan diri dari belengu syahwatnya. Kita memerlukan hidayah untuk mengenali kebenaran, butuh pula hidayah untuk bisa berpegang di atasnya.

Image